Rabu, 25 April 2018

BATHARA SURYA

Bathara Surya adalah putera Sang Hyang Ismaya dengan Dewi Senggani.

Berdasarkan buku Ensiklopedia Wayang Purwa,keluaran balai pustaka,dikisahkan dia memiliki dua istri yaitu Dewi Ngruna dan Dewi Ngruni,dimana kedua istrinya tersebut adalah kakak adik
Kedua istrinya tersebut oleh Sang Hyang Wenang diberi telur masing-masing satu butir. Telur yang diberikan kepada Dewi Ngruna,saat tiba waktunya menetas menjadi garuda kembar yang kemudian diberi nama Sampati dan Jatayu .sedangkan telur yang diberikan kepada Dewi Ngruni menetas menjadi ular yang jumlahnya tidak terhitung
Di ceritera Mahabarata Sampati dan Jatayu adalah putera Garuda Aruna yang lain dari Dewi Sweni
Selain Dewi Ngruna dan Dewi Ngruni, Bathara Surya juga memiliki istri lain yaitu Dewi Prati dan Dewi Haruni, puteri Sang Hyang Ramaparwa yang tak lain adalah adalah putera Sang Hyang Wening.
putera resminya bernama Bathara Rawiatmaja  yang kemudian menurunkan raja-raja di Maespati, diantaranya adalah Prabu Arjunawijaya, Arjunasasrabahu dan Sumantri.
Bathara Surya pernah memberikan Cupu Manik Astagina kepada Dewi Indra yang menyebabkan kesengsaraan kepada Dewi Indradi dan anak-anaknya,yaitu Dewi Anjani, Subalidan Sugriwa yang semuanya berubah wujud menjadi kera termasuk para pengasuhnya.
Dalam lakon Pandu Krama, Dewi Kunthi memiliki putera 'Karna' karena melanggar pesan gurunya Resi Durwasa sebab  Dewi Kunti mengucap Aji Wekasing Tunggal pada saat tengange( matahari menanjak) sehingga Bathara Surya datang menemui Dewi Kunthi yang akibatnya dia mengandung jabang bayi yang kemudian lahir dari telinganya.


Bathara Surya memiliki tungangan berupa kereta yang ditarik tujuh ekor kuda. kereta tersebut pernah dipinjam Bathara Wisnu saat mengalahkan Prabu Watugunung raja kerajaan Giliwengsi
Bathara Surya juga lah yang mengetahui siapa yang mencuri Tirta Amerta atau air kehidupan yang hilang dari kedewataan yang tak lain adalah Kala Rahu.
akibatnya Bathara Surya diancam oleh Kala Rahu akan ditelan.,apabila Bathara Surya bisa ditangkap maka akan terjadi gerhana matahari yang kita kenal sekarang ini.

Bathara surya adalah dewa matahari dari kahyangan Ekacakra ia menerangi Arcapada ,memberikan keleluasaan bagi mahluk hidup untuk tumbuh dan berkembang pada waktu siang.



















SEMOGA BERMANFAAT........................................................


























sumber: blog.hadisukirno.co.id

Selasa, 13 Maret 2018

BATHARA NARADA

Bathara Narada dikenal pula dengan nama Sang Hyang Kanwakaputra atau Kanekaputra. Ia adalah putra sulung dari empat bersaudara putra Sang Hyang Caturnaka dengan Dewi Laksmi, yaitu cucu Sang Hyang Wening adik dari Sang Hyang Wenang. Tiga saudaranya antara lain ; Bathara pitanjala, Dewi Tiksanawati dan Bathara Caturwarna
Bathara Narada sangat sakti dan pernah bertapa di atas permukaan air samudra sambil menggenggam Cupu Linggamanik. Karena kesaktianya melebihi Sang Hyang Manikmaya, ia kemudian ditundukan dengan Aji  Kemayan , sehingga beralih rupa dan wujudnya menjadi pendek,bulat dan berparas jelek. Sebagai imbalan  oleh Sang Hyang Manikmaya dia diangkat menjadi menjadi Tuwangga (Patih) di Suralaya dan di tuakan oleh Sang Hyang Manikmaya dengan sebutan ‘’kakang/Kakanda’’

Bathara Narada sangat dipatuhi/di suyudi (dalam bahasa jawa) oleh siapa saja yang bergaul denganya ,karena keramahanya. Ia sangat alim,pandai dalam segala ilmu pengetahuan,periang,jujur,hatinya bening,pikiranya cerdas,senang bersenda gurau,seorang prajurit dan pandita ,sehingga mendapat julukan Resi.

Bathara Narada tinggal dikahyangan Siddi Udaludal atau Sudukpangudaludal (pedalangan Jawa) dan menikah dengan dewi Wiyodi. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang anak ,masing-masing bernama ; Dewi Kanekawati yang kemudian di anugerahkan kepada Resi Seta, putra Prabu Matswapati (Raja Wirata) dan satu lagi bernama Bathara Malangdewa.










SEMOGA BERMANFAAT..................................................









sumber : -wikipedia
              -caritawayang.blogspot.com
              -albumkisahwayang.blogspot.com

Rabu, 03 Januari 2018

ROKOK : dalam persepsi budaya

Rokok, merek dan jenis apapun juga kretek sudah jadi bagian hidup bangsa kita, sejak kita belum menjadi Indonesia modern. Bagian hidup hidup bukan sekedar gaya hidup. Rokok dengan kita merupakan hubungan psikologis yang sangat sulit dipisahkan karena ada jenis “ketergantungan”.
Bagi para perokok “sejati” ketergantungan itu menyebabkan yang bersangkutan bisa lebih memilih sehari tidak makan apa-apa ,tetapi mustahil untuk tidak merokok. Pun dalam bulan-bulan Puasa,mereka ini menanti tibanya saat berbuka atau menikmati sahur demi memuaskan rasa untuk merokok  ,bukan karena kelaparan dan menanti kesempatan makan.
Pada tataran kelompok secara sosial rokok menjadi sarana komuikasi, dan jembatan perkenalan dengan orang baru di dalam perjamuan,di dalam rapat-rapat raksasa. Disana kita mudah saling bertukar rokok untuk perkenalan lebih jauh. Bagi mereka yang sudah saling mengenal dengan baik rokok menjadi tali peneguh silaturahmi dan solidaritas sosial. Secara spiritual rokok memiliki fungsi lebih dalam lagi antara lain menjadi bagian dari kelengkapan sesaji.

Roro mendut dan rokok

Kisah klasik Roro  mendut dan warung rokoknya di pasar Anyar dalam wilayah Katumenggungan Wirogunan memberi kita kesan romantis , Para pembeli yang gandrung memandang kecantikan si penjual rokok  dan memilih “membeli puntung “ yang artinya makin pendek puntung itu makin dekat pula ke bibir Roro Mendut  yang harganya tinggi.
Roro Mendut ,Putri boyongan dari Kadipaten Pati ,yang menolak diperistri Tumenggung Wiraguna,yang sudah terlalu tua. Penolakan itu yang membuat Sang
Tumenggung marah dan membebankan pajak yang sangat tinggi kepada Roro Mendut. Dari ini dibukalah pasar anyar ,dimana Roro Mendut boleh berjualan rokok untuk membayar pajak tadi.
Kisah ini terjadi di zaman Sultan Agung di Mataram, yang berkuasa antara tahun 1613-1645. Ditahun itu rokok menjadi komoditi dan kita memperoleh kesan warung rokok Roro Mendut sukses besar. Ini terjadi karena merokok sudah menjadi darah daging di dalam masyarakat. Dalam lakon itu tergambar bahwa demi
rokok orang rela menjual lembu,dan apa saja . ada kesan bahawa merokok sudah menjadi candu  mendalam bagi sebagian orang.


Dunia Anak-anak dan Rokok

Anak-anak kampung “nglecis’ meniru orang dewasa. Proses peniruan ini berjalan tanpa kontrol karena anak-anak ini tidak bersekolah, mereka anak-anak yang  “ingin” cepat dewasa.
Mereka membeli tembakau /mbako. Mungkin  mbako Virginia yang dianggap  terbaik, adapula mbako Kedu dan dalam keadaan terpaksa mbako semprul (rontokan-rontokan tembakau) yang baunya sengak pun dirokok juga. Selain dipasar tembakau pun dijual di warung warung desa. Penjual tembakau melengkapinya dengan kertas/dluwang cap Noyorono ,klembak dan aluar uwur.
Pun kelengkapannya klembak menyan ,yang baunya menyengat dan konon bisa mengundang demit-demit dan lelembut. Biarpun masih kanak-kanak gerak-gerik mereka dalam urusan rokok sangat professional seperti : nglinting rokok dengan cekatan,nyuwi klembak dengan lihai dan artistic serta menyulunya dengan rek jres  nyaris selihai orang tua. Bahkan saat kertas Noyorono tak ada  mereka menggunakan klobot, ini semua tingwe (nglinting dewe) karena anak-anak kampung tak mampu membeli rokok buatan pabrik.



Orang Dewasa dan Rokok

Orang dewas menjadikan rokok penguat ikatan pergaulan dan peneguh solidaritas social. Mustahil orang meminta uang kepada orang lain tapi meminta rokok menjadi suatau kelaziman dan bukan suatu cela. Ketika dibeber di meja dan di tikar tempat pertemuan lalu menjadi domain umum, kesadaran miliku milikmu juga, milik kita bersama tak usah lagi didalilkan dengan kata-kata tapi dilaksananakan dalam tradisa yang terbuka,berkelanjutan hingga kini.
Dulu perokok dewasa di kampung tak selalu membeli rokok sendiri. Membeli rokok  merupakan urusan para istri. Setelah Sang istri menjual hasil bumi di Pasar desa. Sang istri bisa saja tidak membelikan oleh-oleh berupa makanan atau sejenisnya, tetapi menjadi kewajiban bahwa Sang istri harus membelikan rokok atau tembakau dan segenap kelengkapanya tadi untuk sang suami.


Ritus, Kepercayaan dan Rokok

Kenapa dimasyarakat kita ada kata pemanis “uang rokok”  ketika kata itu disebutkan distu tersirat dua hal yang saling bertolak belakang yaitu ; sesudah suatu kerja sama  atau sesudah pelaksanaan gotong royong.
Tapi dewasa ini kelangsungan tradisi itu pelan-pelan  tanpa kata “uang rokok’ watak gotong royong dan ketersediaan saling membantu makin surut dan pudar.
Dalam ritus  “agamis” atau yang berhubungan dengan kepercayaan rokok tetap memainkan peranan penting,tak jarang dilengkapi pula dengan segelas kopi pahit selain perlengkapan-perlengkapan lain yang tak boleh diabaikan.


SEJARAH ROKOK DI NUSANTARA

Sinolog Belanda Prof. Gustaaf Schlegel punya teori, tanaman rokok bukan lah tanaman asli Indonesia, sebagai bukti dia menunjuk pemakaian istilah tembakau yang berasal dari istilah orang Portugis tabaco atau tumbaco ketimbang istilah orang Belanda tabak.  Dari kenyataan itu diua berpendapat bahawa orang  Portugislah yang memasukan tembakau ke Nusantara pada awal abad ke17. Yang pada saat itu tembakau digunakan untuk teman makan sirih yang masyarakat Jawa menyebutnya mbako susur. Kehadiran tembakau justru menjadi dampak yang bertolak belakang disatu sisi digunakan untuk teman makan sirih dan di lain sisi  justru menghentikan kebiasaan makan sirih dan berganti dengan merokok.
Tembakau yang di pakai masyarakat jawa  untuk merokok pada waktu itu berasal dari berbagai daerah termasuk daerah Kedu. Tembakau kedu  sejak lama sangat terkenal karena mutunya.
Orang Belanda memakai tembakau Kedu uuntuk bahan pipa mereka. Pada abad 19 mereka hanya  mengenal dua cara utama menikmati rokok yakni menghisap pipa dan cerutu. Mereka menyebut menghisap pipa dan cerutu dengan istilah “een pijp ro’ken (menghisap sebuah pipa) dari perkataan  ro’ken inilah muncul perkataan “rokok “oleh masyarakat pribumi pada akhir abad ke 19.

ROKOK  KRETEK

Yakni campuran tembakau dengan cengkeh, awalnya digunakan sebagai obat sesak napas oleh penemunya yaitu Haji Jamhari  pada akhir abad ke 19. Karena temuan ini diminati banyak orang ,sebuah pabrik kecil pun didirikan Haji Jamhari dan akhirnya banyak orang mengikuti jejaknya.
Seiring lahirnya industri kretek di kudus dan tersiarnya jenis rokok baru di berbagai daerah,mulai memasyarakat pula istilah “rokok” menggantikan ses dan udud.
















SEMOGA BERMANFAAT………..








sumber : cnnindonesia.com
              Pikatan.wordpress.com
              Cakkandar.painting.com


Senin, 25 Desember 2017

KERIS : dalam persepsi seni dan budaya




 KERIS adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing  dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal dikawasan nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibdakan dari senjata tajam lainya,keris tidak simetris di bagian pangkal yang melebar,seringkali bilahnya berkelok-kelok,dan banyak diantaranya memiliki PAMOR  yaitu terlihat serat-serat lapisan  logam cerah pada helai bilah.

Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan sekaligus sebagai pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini keris lebih merupakan benda seni aksesori (Ageman) dalam berbusana atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
Penggunaaan keris tersebar pada masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh oleh Majapahit seperti Jawa,Madura,Nusa Tenggara,Sumatera,pesisir Kalimantan,sebagian Sulawesi,Semenanjung Malaya,Thailand Selatan dan Filipina selatan (Mindanao). Keris disetiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam penampilan ,fungsi,teknik garapan,serta peristilahan.

‘KERIS INDONESIA  telah terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya dunia non duniawi sejak 2005

ASAL –USUL
Asal usul keris belum sepenuhnya terjelaskan karena tidak ada sumber tertulis yang deskriptif mengenainya dari masa sebelum abad ke-15, meskipun penyebutan istilah ‘KERIS’ telah tercantum pada prasasti  dari abad ke -9 masehi. Kajian ilmiah  perkembangan bentuk keris kebanyakan didasarkan pada analisis figure di relief candi atau patung ,sementara itu, pengetahuan mengenai fungsi keris dapat dilacak dari beberapa prasasti dan laporan-laporan penjelajah asing ke nusantara.

KERIS modern yang dikenal saat ini diyakini para pemerhati keris memperoleh banyak bentuknya pada masa Majapahit abad ke-14.
Kalangan perkerisan JAwa selalu melihat keris sebagai “TOSAN AJI” atau benda keras logam yang luhur,bukan sebagai senjata. Keris adalah “DHUWUNG” bersama-sama dengan tombak, keduanya dianggap sebagai benda pegangan yang diambil daya keutamaanya dengan mengambil bentuk  senjata tikam pada masa lalu. Di Malaysia,dalam kultur monarki yang kuat, keris menjadi identitas kemelayuan.

Seperti senjata tajam pada umumnya keris juga memiliki bagian-bagian diantaranya :
1.Bilah (daun keris)
2.Ganja (penopang)
3.Hulu keris (ukiran ,pegangan keris)

Beberapa istilah dalam dunia keris :

DAPUR KERIS
Adalah pemberian nama terhadap ragam bentuk atau tipe keris berdasar dengan racikan yang terdapat  pada keris dari jumlah luk (lekukan bilah keris). Dalam penamaan dapur keris terdapat patokan pembakuan ,patokan ini disebut pakem dapur keris.

TANGGUH
Secara harfiah tangguh arrtinya perkiraan atau taksiran. Dalam dunia perkerisan Tangguh adalah perkiraan jaman pembuatan bilah keris.,perkiraan tempat atau gaya pembuatanya.

PAMOR
Adalah guratan terang atau berkas terang yang terdapat pada bilah senjata dari bahan logam. Guratan atau berka terang tersebut muncul akibat adanya  percampuran dua atau lebih material logam yang berbeda. Pamor terjadi akibat pemanasab,pelipatan, dan penempaan berulang-ulang dalam proses perundagian.

ILMU TAYUH KERIS
Adalah semacam ilmu tradisional yang dipakai untuk menentukan apakah sebilah keris akan cocok dimiliki olehh seseorang atau tidak.


 Upaya  Pelestarian Keris
Adalah dengan menanamkan rasa  menghargai dan pentingnya budaya bangsa melalui acara-acara televisi. Dan yang terpenting adalah kesadaran kita dan kemauan kita sendiri untuk berusaha melestarikan dan mempertahankan budaya warisan  nenek moyang bangsa indonesia.







SEMOGA BERMANFAAT..................


















sumber : wikipedia
              jejaktamboen.blogspot.com

Kamis, 23 Februari 2017

JENIS KAYU DAN MANFAATNYA

Dikalangan masyarakat kita, terutama yang ada di Pulau Jawa, ada yang mempunyai keyakinan bahwa untuk beberapa jenis kayu tertentu, ada yang memiliki daya gaib dan khasiat tertentu. Asal kayu tersebut bisa saja karena berasal dari pohon atau kayu bekas tempat keramat atau yang dikeramatkan seperti makam leluhur, para Wali atau karena langka, susah mendapatkannya atau bisa juga karena memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki kayu lain.

Derajat tuah kayu tergantung dari tempat tumbuh, lingkungan dan tata cara pengambilannya yang kadangkala memerlukan sesajian. Selain itu gambar yang ada pada kayu karena proses alam atau pembusukan atau penyakit pohon kadangkala diyakini memiliki pengaruh gaib juga, contohnya Pelet Kendhit pada warangka keris dari kayu Timaha dipercaya memiliki daya mengikat tamu hingga mereka tidak meninggalkan tempat hajatan sebelum acara selesai.

Ternyata kepercayaan ini terdapat juga dibeberapa suku bangsa lain, bukan hanya bangsa kita saja.

Dengan mengacu beberapa sumber, a.l. Drs. Budihardono, Ir. Bambang W.B. , R. Oesodo, Ir. Wibatsu HS dan sumber lainnya diuraikan dibawah beberapa jenis kayu yang secara tradisional dianggap bertuah. :

1.ASAM JAWA/ CELAGI/ TANGKAL ACEM

Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70 cm. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah dibersihkan dari biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam, dibentuk seperti bola dan dijemur disinar matahari. Asam kawak ini digunakan untuk obat macam macam, diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul. Biji asam yang hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh dalam lampu mobil/motor dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus. Bagian hitam dari teras asam dinamakan Galih Asam, bertuah untuk keselamatan, menolak Jin jahat dan anti tenung. Jika dipukulkan pada seseorang yang mempunyai daya magic hitam maka biasanya akan punah kesaktiannya. Galih Asam hanya baik dipakai oleh pemimpin berhati “Satriya Pandita”, kayu ini juga bagus untuk Warangka Keris.

2.AWAR-AWAR/ BAR-ABAR /SIRIH POPAR

Perdu yang banyak tumbuh di tempat agak basah ini hampir tumbuh diseluruh Nusantara, dari akar sampai daun mempunyai kegunaan. Jika ditumbuk dengan segenggam akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat muntah yang sangat manjur.

Daun awar-awar sering digunakan untuk menolak setan. Jaman dulu daunnya banyak dimanfaatkan untuk membuat tikee, yaitu daun awar-awar diiris halus kemudian dicampur candu. Dalam bentuk bulatan kecil ini tikee dibakar didalam alat penghisap madat khusus yang dinamakan “bedhutan”.

Seringkali pohon awar-awar yang sudah tua bagian terasnya memperlihatkan gambar seperti pelet timaha, bagian ini banyak dicari pecinta keris untuk warangka karena diyakini kayu ini dapat meredam keris/tombak yang panas serta menjauhkan dari gangguan jin jahat dan black magic. Yang perlu diingat kayu ini sangat lunak.

3.BAMBU BUNTET/ BAMBU PETHUK

Bambu buntet adalah bambu yang buluhnya tidak kosong. Dipercaya tongkat atau potongan bambu ini bertuah menghalau pengaruh roh jahat dari rumah. Bambu pethuk adalah bambu yang kedua ruasnya saling bertemu. Dipercaya siapa saja yang membawa potongan bambu ini akan kesampaian maksudnya, tidak mendapat gangguan dari siapa saja. Rotan pethuk adalah rotan yang buku ruasnya saling berhadapan, khasiatnya sama dengan bambu pethuk. Bambu Carang Gantung adalah bambu yang tumbuh dari rebung dan keluar sebagai pohon bambu kecil kecil, diyakini anti jin jahat dan santet, banyak ditaruh diatas pintu masuk rumah dan jika dipukulkan pada ular akan mati seketika, juga dipercaya bertuah menghindari wabah penyakit menular dan ilmu hitam yang hendak mengganggu pemiliknya.

4. BOGA

Kayu ini menyerupai kayu Kebak, warnanya putih dan diyakini berkhasiat menglariskan dagangan. Caranya : taruh sepotong kayu ini didalam almari / etalase barang yang dujual, atau dapat juga disimpan dalam peti uang. Jika ditaruh didalam rumah dipercaya pemiliknya tak pernah kekurangan sandang pangan.

5.BAMBU APUS PRINGGOLAYAN/ WULUNG

Pohon yang tumbuh dibelakang makam Pangeran Pringgoloyo dkampung Pringgalayan, Kotagede, Yogyakarta sejak jaman dulu dipercaya memiliki tuah membuat pekarangan menjadi angker, karena itu sering digunakan untuk mengusir penyewa yang bandel, tidak mau pindah. Biasanya sepotong bambu apus ditanam atau ditaruh dekat pintu rumah, tetapi setelah tujuannya tercapai segera dikembalikan ke Pringgolayan. Menurut juru kunci makam, semua bambu apus di Pringgolayan mempunyai sifat demikian, tetapi sifat baiknya juga ada termasuk jimat penglaris dagang, tumbal keselamatan, menolak jin jahat. Semua tergantung dari permohonannya.

Bambu wulung  dan bambu Ori  juga dipercaya memiliki tuah menolak setan. Untuk keperluan ini, ambil sepotong buluh bambu yang satu ruasnya tertutup kemudian taruh disisi pintu masuk dan isi buluh bambu itu dengan air cucian beras, potong dlingo bangle, garam dan rumput alang-alang. Setiap kali, misal setiap minggu, isi dengan air cucian beras, sarana ini selain menolak jin jahat juga menolak tuju, tenung dan santet.

Cara lain, ambil bambu ini dalam bentuk tusuk sate (diruncingkan). Masing-masing disudut perkarangan atau rumah tusukan bambu ini kedalam tanah. Taburi garam dan irisan dlingo bangle disekitar tusukan sate ini.

6.LINGSAR

Pohonnya tinggi besar, tumbuh ditempat kramat Lingga Manik, barat daya desa Kayangan, Kulonprogo, sebelah utara Samigaluh. Dipercaya bisa menolak jin jahat dan memperlancar permohonan yang bersifat kesucian. Kayu Lingsar sepintas seperti Kayu Sengon , bersifat mudah retak karena penggantian cuaca.

7.KLUMPIT/ KLUMPRIT

Pohonnya tinggi besar, banyak terdapat dihutan jati, namun kini hampir punah digunakan untuk bahan bangunan yang tidak menuntuk keawetan. Salah satu pohon Klumpit yang masih alami terdapat di Goa Ngrancang Kencono, 7 km barat daya kecamatan Playen termasuk kawasan desa Manggoran Kidul.

Kayu ini dipercaya bertuah memudahkan permohonan yang bersifat duniawi.

8.WERGU

Palma kipas atau Wergu biasanya tumbuh dalam rumpun yang padat.

Batang berbuku-buku lurus keatas dengan daun daun seperti kipas. Pohon ini berasal dari China, Vietnam, Laos dan Kamboja. Biasanya tumbuh liar atau sebagai tanaman pagar.

Batang yang berat biasanya berasal dari yang berumur 20 th lebih, dijaman dulu kayunya banyak dieksport ke Hongkong dan China.

Kayu Wergu dipercaya memiliki tuah menjauhkan ular dan binatang berbisa,selain menambah daya kekuatan bagi pemakainya.

9.SONGGO LANGIT

Tingginya bisa mencapai 14 m dan diameter 3O cm,biasanya tumbuh di daerah pantai.
Akarnya keras,kayunya biasa digunakan untuk obat sakit perut,kejang perut,dan rasa tidak enak setelah makan ikan ataupun udang.
Sementara ada orang yang beranggapan kayu yang tuah adalah kayu yang tumbuh di dikarang pegunungan kapur. Tuahnya menolak niat jahat dari orang atau mahluk halus.

1O.PULA/ PULAI

Pohon yang bisa mencapai tinggi 49 m,terdapat diseluruh Nusantara, yang biasanya didaerah 900m d.p.l dan dekat air.
Ada 2 macam varietas ,yang bertangkai dan tulang daun berwarna hijau dan satunya berwarna ungu, keduanya memiliki kegunaan yang sama.
Kayunya lunak dan berwarna kuning keputihan. Rasanya pahit seperti bratawali, Dalam dunia pengobatan dikenal sebagai obat demam,malaria,penyakit diabetes dan kurang nafsu makan.
Banyak yang mengganggap plus bertuah untuk menolak unsur jahat dalam rumah dan pekarangan. Kadang digunakan untuk mengobati kesurupan,untuk hal ini ambil cabang yang masih ada daunnya dan cabang awar2 serta segenggam tumbuhan alang2 .
Cambuk lah perlahan punggung orang yang sedang kesurupan itu, biasanya tidak berapa lama dia akan sadar.

11. RUMPUT FATIMAH

Tanaman yang banyak diambil kaum muslimin dari tanah suci Mekkah dipercaya memiliki tuah memudahkan menagih hutang,memohon pekerjaan,melunakkan hati orang Dsb.
Ada juga yang menggunakannya untuk memperlancar persalinan, dengan cara rendam dalam air,biasanya sesudah itu mengembang,bacakan surat Al Fatihah atau Al Ikhlas 100x selama perendaman, kemudian minum kan ke yang bersangkutan sambil memohon petunjuk kepada Allah SWT.
Rumput ini juga mengobati kanker, stroke ringan dan tekanan darah tinggi. Hanya disini digunakan air panas dan bacaannya Al Fatihah dan Ayat Kursi yang masing2 200x sesudah itu minum kan 1 gelas 3 kali sehari sisanya oleskan pada si sakit sembari memohon penyembuhan dari Allah SWT.

12. MINGGING

Sejak zaman dahulu pohon ini diyakini membuat ular mabuk, disebut juga pohon ular.
Sering disimpan sebagai penghalau ular atau dibuat tongkat kala masuk hutan.
Kayunya coklat kehitaman dan agak berat.

13. CENDANA

Aslinya berwarna kuning agak kemerahan,berbau wangi khas, kayu ini diyakini bertuah didekati arwah leluhur.
Jangan membawa pusaka berwarangka bilamana menengok orang sakit,karena dipercaya dapat mempercepat ajalnya. Tosan aji yang diberi warangka cendana akan berbau harum dan lebih awet.

14. DRINI/ SENTIGI

Kayu ini dulu banyak dijumpai di pantai selatan Jawa khususnya pantai Krakal sebelah timur Baron Gunungkidul.
Karena banyak dicari maka kayu ini terancam punah karena banyak yang meyakini memiliki tuah untuk keselamatan. Selain itu rendaman kayunya juga berkhasiat mengobati penyakit perut.
Kayu yang kering bila digosok dengan ujung jari akan berbau harum.
Pohon drini tumbuh di tanah kapur yang banyak mendapat angin laut atau sering terendam air laut.

15. DEWANDARU

Kayu amat langka ini dulu banyak ditemukan di pulau Karimunjawa sebelah utara Jepara , kayu ini dipercaya memiliki tuah menolak hewan buas dan ular,menyembuhkan gigitan ular berbisa dan menjaga keselamatan.
Kayu ini kurang baik dibawa perjalanan berperahu karena sifatnya mendatangkan angin topan.

16.KAYU HITAM/KAYU ARANG/ KAYU EBONY

Kayu berwarna hitam atau kelabu berserat hitam, bertuah menangkal roh jahat dan menciptakan suasana tentram.
Ruang tamu yang diberi hiasan kayu ini akan terasa teduh dan damai sehingga kerasan tinggal diruang tersebut.

17.KEBAK

Pohon ini umumnya mirip pohon beringin hutan tetapi tidak bisa besar,namun adapula yang beranggapan kalau pohon ini sejenis waru tetapi daunnya agak muda, seringkali disebut tutup.
Kayunya yang ringan dipercaya melariskan dagangan dengan menaruhnya ditempat dagangan atau uang.
Sebagai catatan,kayu ini mudah terkena pelapukan dan jamur.

18.KELOR/ MARONGGI/ CELOR/ KELORO

Semua bagian pohon ini dipercaya bisa untuk obat.
Jika ada orang yang kejang2 atau kesurupan atau pun kena sawangan jenazah.cobalah tengkuknya dan semua persendian tubuhnya digosok dengan remasan daunnya,biasanya segera siuman.
Orang yang memiliki "isian"tertentu pun biasanya akan punah bilamana dipukul dengan cabangnya.
Tidak semua pohon kelor memiliki bagian teras yang berwarna hitam yang biasa disebut "GALIH",bagian kayu ini sering dicari sebagai azimat,yang dipercaya dapat menunjang ilmu kanuragan.
Galih Kelar tidak dianjurkan dibawa oleh mereka yang berpembawa emosi.

19.KRANGEYAN

Pohon setinggi 5 sampai 1O meter  dengan batang yang paling besar hanya berdiameter 25 cm ini banyak dijumpai didaerah pegunungan. Mulai dari kulit,daun,dan bunganya berbau harum.
Kayunya di yakini mampu menolak tenung.
Dan untuk pengobatan pada sakit pernapasan.

2O.KENGKENG

Banyak dijumpai dilereng Gunung Lawu,dicari karena pun dapat menyadarkan orang kesurupan. Sepotong kayu ini jika di taruh dekat bayi atau anak kecil dapat menolak roh jahat dan sejenisnya.

21.LIWUNG

Pun banyak ditemukan di lereng Gunung Lawu ,biasanya penduduk setempat menawarkan dalam bentuk tongkat dan potongan. Warnanya hitam seperti teras kayu aren, bedanya seratnya agak kasar.
Kayu ini dipercaya memiliki tuah kebal terhadap senjata tajam.
Sifatnya agak panas dan tidak baik untuk mereka yang mudah terpancing emosinya.

22.LOTROK

Sepintas mirip kayu kebak dan boga ,namun agak kemerahan.
Kayunya ringan dan berasal dari lereng Gunung Merapi. Dipercaya memiliki tuah memperlancar persalinan dan anti Tenung, namun kadar tuahnya rendah.

23.MIMANG

Akarnya menonjol pada permukaan tanah,konon katanya siapa yang melangkahinya akan bingung dan tersesat.
Akarnya dan kayunya jika ditanam dibagian pintu masuk dan bagian belakang rumah dipercaya memiliki khasiat membingungkan siapa saja yang melengkapinya.

24.PAMRIH Dan RINGIN SEPUH

Kayu yang berasal dari pohon pamrih yang tumbuh di bekas pertapaan Sri Sultan Hamengkubuwono I di Beton Kampung Sewu ditepi Bengawan Solo, Surakarta.
Menurut kisah dibawah pohon itulah Beliau berteduh setiap hari sampai ada wangsit untuk melawan kompeni Belanda.
Kayu pamrih dipercaya memiliki tuah untuk kepangkatan,kewibawaan dan keberanian. Cocok untuk mereka yang berkecimpung di pemerintahan.

Ringin sepuh disini disini adalah pohon yang tumbuh di halaman makam Raja2 Mataram di Kotagede, Yogyakarta. Dinamakan juga Waringin Tuo,  sejak zaman dahulu dipercaya memiliki kekuatan magis. Daunnya yang jatuh"mlumah kurep" yang artinya satu jatuh telentang dan yang satu sisinya berlawanan, ditambah akar dan sedikit kulit pohon kemudian dimasukkan kedalam kantong banyak digunakan guna azimat keselamatan.
Bagi yang mujur ke jatuh an sebuah cabang ranting pohon ini dipercaya digunakan guna tuah keselamatan,kepangkatan, derajat dan kewibawaan.
Di zaman dahulu hampir semua orang Jogja ya akan merantau keluar daerah dibekali bungkusan daun ini. Pun kalau maju berperang akan kembali dengan selamat.

25.NAGASARI/ PENAGA PUTIH/ NAGAKUSUMA
Pohon ini asalnya dari India,banyak ditanam di halaman atau kebun didaerah Jawa dan Bali. Bisa mencapai tinggi rata2 2O meter dengan diameter 5O cm.
Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam2 tokoh sejarah,misalnya raja,ulama seperti di Imogiri,Kotagede,Kudus dan Gunung Muria.
Daun yang muda berwarna merah,duduk berhadapan,bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih. Berbau wangi, sedangkan buahnya berkulit keras disebut "gandhek" berisi 1-4 biji.
Mulai akar,daun,bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya.
Kuncup bunga yang masih tertutup disebut "sari kurung" sedangkan Kuncup bunga yang telah terbuka disebut "sari mekar", benang sarinya harum dinamakan "sari naga", bunga yang telah diambil benang sarinya ditumbuk halus menjadi obat-obatan disebut "sari cangkok". Semua ini menjadi bahan campuran berbagai obat racikan.
Biji nagasari juga banyak dimanfaatkan untuk obat luar. Caranya biji ditumbuk halus setelah dihilangkan kulit kerasnya,kemudian ditaruh dalam minyak kelapa atau wijen dan dipanasi. Minyak ini sangat baik untuk luka infeksi,eksim menahun,bengkak bahkan bisul dan segala macam penyakit kulit. Untuk pengobatan baiknya larutan minyak tadi dioleskan pada bagian yang sakit dalam keadaan hangat.
Kayunya termasuk keras dan ulet, kayu ini berbahaya jika digunakan untuk memukul. Secara spiritual kayu ini bersifat mengembalikan daya yang dilontarkan kepada pemakai. Diyakini kayu ini merupakan kayu yang paling unggul diantara kayu bertuah lainnya, tuahnya tidak lain adalah ,keselamatan,kewibawaan dan pengobatan. Pemakai kayu ini diharapkan jujur dan suci,jika tidak maka tindakan negatifnya akan berbalik memukul diri sendiri.
Kayu ini sangat mudah dikenal karena jika ujungnya dibakar tidak menyala dan jika direndam air sekitar 1O menit akan keluar bulu2 halus.
Pantangan , jangan dilangkahi dan seyogyanya jangan didekatkan benda logam serta gading, biarkan seperti adanya.
Kayu yang sangat tua  sangat bagus untuk dibuat mata cincin. Khasiat sama dengan membawa kayu ini dalam ukuran besar.

26. ROTAN POLENG

Batang rotan yang poleng  (bintik hitam) dipercaya memiliki tuah membuat orang kuat berjalan jauh.

27.SECANG
Pohon ini tumbuh dimana-mana, ditanam sebagai pagar hidup atau pohon liar. Pohonnya penuh duri,kayu gubal berwarna putih sedang bagian terasnya berwarna merah darah. Rendaman air panas kayu ini berwarna merah dikenal sebagai obat manjur.
Kayu ini memiliki tuah sebagai penolak jin jahat,penglaris,dan anti tenung.
Untuk penglarisan seyogyanya semua tempat barang dagangan dan lantai di pel dengan air rebusan kayu ini, dan bagian depan tempat usaha disarankan setiap pagi sebelum toko buka.

28.SEMPU

Kayu  berwarna putih seperti kebak,dipercaya menyembuhkan orang kesurupan. Caranya dengan membawa kayu ini dan rabalah orang tersebut dengan izin Allah SWT kemudian berdoalah agar orang tersebut sadar, atau rendamlah sepotong kayu ini bersama air putih dan basahilah kepala orang tersebut dan berdoalah menurut keyakinan anda, semoga orang tersebut sadar.
Hal yang sama juga bisa dilakukan dengan potongan kayu nagasari

29.SETIGI/ KASTIGI/ SENTIGI
Banyak ditemukan di daerah berdekatan dengan laut/ pantai, dan biasanya tumbuh di tanah berkapur. Pohon ini duanya menyerupai  daun sawo beludru atau duren dengan bagian bawah berwarna merah tembaga.
Kayu ini bersifat perempuan,sebaiknya jangan dipakai oleh wanita, terlebih yang belum menikah. Kayu yang masih segar berwarna putih kemerahan namun lama kelamaan menjadi coklat tua.
Tuah kayu antara lain, obat gigitan binatang berbisa, penolak hama tumbuhan, penyakit menular,dan tanah sangar karena pengaruh jin jahat.
Pemakai kayu ini dan tesek  jangan sekali-kali masuk air karena bisa tenggelam.

3O. SODO SAREN/ SODO LANANG

Lidi daun aren dipercaya memiliki khasiat menghalau jin/setan dan melumpuhkan orang yang memiliki ilmu magis hitam.
Rumah yang angker atau banyak dihuni hewan pengganggu seperti tikus,ular,kelabang dll.bisa dibersihkan dengan satu ikat lidi aren yang dikebutkan ke segala penjuru. Biasanya dalam beberapa waktu sudah bebas dari segala gangguan.
Sodo lanang  sendiri merupakan lidi daun aren yang jatuh menancap di tanah secara alamiah pun khasiatnya sama dengan sodo aren itu sendiri.

31. SULASTRI/ SLASTRI/ SLETRI/ BINTANGUR BUNUT

Pohon yang rata2 tingginya 2O M dengan diameter 5O cm ini banyak dipelihara orang karena bunganya harum. Pohon yang bertuah terdapat di petilasan pemandian Langenharjo ,Sukoharjo ,Solo sebagai peninggalan Sri Sultan PB X.
Sejak zaman dahulu daunnya dipercaya dapat merukunkan pasangan suami istri yang selalu cekcok. Begitu juga kayunya bisa disimpan untuk waktu yang sama.
Daunnya juga dapat digunakan guna mengobati penyakit rematik sedang kulit kayunya dimanfaatkan untuk campuran jamu penguat badan.

32. TESEK/ TANGSEK

Kayunya amat keras dan awet. Banyak ditemukan di lereng Gunung Merapi, dengan tinggi rata2 mencapai 4O meteran dan diameter 5O cm,batangnya lurus dan bulat.
Karena banyak diburu orang kayu ini menjadi sangat langka. Dibedakan antara tesek biasa dan respek wulung ,yang biasa kayunya putih dan disana sini terdapat corak poleng hitam. Tesek wulung kulitnya berwarna coklat tapi lama kelamaan menjadi hitam.
Menurut kepustakaan kayu ini tenggelam di air dan jika diletakkan di air mengalir maka ia akan berjalan melawan arus. Kayu ini bagus disimpan orang yang sabar dan tidak mudah marah2 karena bila digunakan untuk memukul walau hanya digunakan sebagai mata cincin bahayanya tetap ada. Orang bisa pingsan bahkan mati, kayu ini biasa dibuat cincin,srotong,gagang tombak dan gantungan kunci.
Tuahnya dipercaya anti tanah sangar,anti hama,anti tenung ,anti puas dan entup.
Wanita dan pria boleh memakai kayu ini, dan kayu ini bersifat laki2 . Jodoh kayu ini adalah kayu setigi yang terkenal dari gunung Lawu dan Merapi.

Dari kesemuanya itu kembali lagi kepada keyakinan masing2 adapun juga jika Allah menghendaki.

SEMOGA BERMANFAAT.....

Sumber : madinah.wordpress.com

Minggu, 05 Februari 2017

BATHARA KAMAJAYA

BATHARA KAMAJAYA mempunyai wajah sangat tampan.Ia mempunyai wajah yang tampan di Tribuana, istrinya Dewi Kamaratih putri Bathara Soma.
Keduanya merupakan lambang kerukunan suami-istri, mereka terkenal sangat rukun,tidak pernah berselisih satu sama lain dan saling mencintai.
Bathara Kamajaya adalah putra kesembilan dari Bathara Ismaya dengan Dewi Senggani.
Bathara Kamajaya bertempat di kahyangan Cakra kembang, ia memiliki senjata panah bernama Kyai Pancawisaya.
Bathara Kamajaya sangat sayang kepada Raden Arjuna, ia selalu melindunginya bila Arjuna menghadapi suatu permasalahan dan marabahaya.
Sebagai mahluk yang berwujud "akyan" hidup Bathara Kamajaya bersifat abadi.

Semoga Bermanfaat...........

Sumber :
http://caritawayang.blogspot.co.id
http://albastari.blogspot.co.id

Jumat, 30 Desember 2016

ASAL USUL BATHARA KALA

Meskipun telah membangun kahyangan Argadumilah yang tidak kalah indahnya dibandingkan kahyangan Tengguru,namun perasaan Bathara Guru masih sangat kecewa dengan kekalahannya.
Untuk menghibur diri, Bathara Guru mengajak Dewi Uma pergi berpesiar menuju pulau jawa.Dewi Uma awalnya tidak bersedia menurutnya karena ia mendapatkan firasat yang tidak baik. Namun Bathara Guru mendesak terus menerus sehingga Dewi Uma menurutinya.
Mereka pun berangkat menggunakan Lembu Andini. Mereka terbang di angkasa menikmati keindahan pulau jawa dari atas. Ketika melewati laut selatan,saat itu hari menjelang senja,sinar matahari yang kemerahan menerpa tubuh Dewi Uma,sehingga terlihat semakin cantik.
Tiba-tiba nafsu birahi Bathara Guru terbangkit, maklum saja sejak kelahiran Bathara Wisnu melalui ajian Asmaragama,Asmaracipta, dan Asmaraturida.Ia tidak lagi berhubungan dengan Dewi Uma, sehingga kali ini nafsunya bagaikan meledak-ledak dan berkobar-kobar .
Bathara Guru mengajak Dewi Uma bersetubuh diatas punggung lembu Andini saat itu juga, Namun Dewi Uma menolak ,Bathara Guru terus memaksa dan mengancam akan menggunakan kekerasan.
Dewi Uma mengingatkan Bathara Guru selaku raja Dewata tidak sepatutnya bersikap seperti raksasa, ucapan Dewi Uma itupun tak ayal menjadi kutukan, seketika Bathara Guru pun menerima catat ke tiga yaitu memiliki dua buah taring panjang seperti raksasa, sejak saat itu Bathara Guru mendapat julukan baru yaitu Sang Hyang Randuwana, karena memiliki taring layaknya buah randu hutan.
Bathara Guru pun murka atas kutukan yang menimpa dirinya, tak ayal keinginan bersetubuh pun menjadi niat untuk memperkosa istri nya sendiri. Tubuh Dewi Uma kemudian diangkat dan didudukkan diatas pengakuannya, karena nafsu birahi Bathara Guru sudah tak terkendalikan akhirnya air mani Bathara Guru pun memancar ke luar. Namun Dewi Uma meronta-ronta menghindarinya sehingga air maninya pun jatuh kelautan.
Tak ayal air mani yang jatuh kelautan tiba2 mendidih dan mengeluarkan asap.
Dengan perasaan kecewa bercampur malu akhirnya Bathara Guru memutuskan pulang ke kahyangan Argadumilah.
Lanjut cerita datanglah dewa penjga lautan yaitu Bathara Baruna menghadap kepadanya perihal melaporkan kegaduhan dilaut selatan. Bathara Baruna mengaku kesulitan menghadapi masalah itu ,maka dari itu Bathara Baruna memohon supaya Bathara Guru  turun tangan guna menyelamatkan seisi penghuni laut.
Bathara Guru paham apa yang menjadi persoalan,  sesungguhnya berasal dari "Kama Salah " yaitu luapan nafsu diraihnya ,kemudian Bathara Guru mengutus Bathara Sambu guna memimpin para dewa untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Semula Kama Salah yang berwujud kobaran api lambat laun berubah  menjadi wujud raksasa besar dan sangat kuat saat para dewa menyerang dengan melemparkan senjata pusaka.
Raksasa Kama Salah lantas melontarkan serangan balasan alhasil para dewa pun lari tunggang langgang.
Kama Salah mengejar para dewa hingga ke kahyangan Argadumilah seminar bertanya siapa dirinya dan siapa orang tuanya, disana Bathara Guru menyambutnya dengan tenang sembari menyuruhnya duduk di lantai. Kama Salah heran dengan Bathara Guru yang wujudnya lebih kecil dari dirinya berani memerintah begitu saja.
Bathara Guru memperkenalkan siapa dirinya dan akan menceritakan asal usul raksasa yang dihadapannya dengan syarat apabila raksasa tersebut memberikan sembah bakti yang sangat tulus kepadanya, Kama Salah pun menerima perintahnya .
Saat Kama Salah membungkuk ,Bathara Guru memangkas rambutnya, dia kemudian terkejut dan mendongak. Secepat itupun Bathara Guru memotong 2 buah taringnya dan menusukkan ke lidahnya hingga bisa yang ada di dalam mulutnya keluar. Seketika itu juga Kama Salah terkulai di lantai lemah tak berdaya.
Lanjut cerita kemudian Bathara Guru memperkenalkan dirinya sebagai ayah darinya dan menceritakan musabab ia dilahirkan, sejak saat itu Kama Salah diakui sebagai putera dan diberi nama Bathara Kala, karena lahir pada saat senja Kala.
Bathara Guru kemudian memerintahkan  untuk tinggal di pulau Nusa Kambangan yang terletak di laut selatan, Bathara Kala berterimakasih dan menuruti perintah sang ayah.

"Bathara Guru menyerahkan kedua taring yang sempat dipotongnya tadi kepada Bathara Ramayadi dan Bathara Anggajali supaya ditempa menjadi senjata.
Kedua empu tersebut kemudian menjadikan taring tersebut menjadi 2 bilah keris yang diberi nama keris Kalanadah dan keris Kaladite"

SEMOGA BERMANFAAT.........

Sumber : albumkisahwayang.blogspot.co.id