Senin, 25 Desember 2017

KERIS : dalam persepsi seni dan budaya




 KERIS adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing  dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal dikawasan nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibdakan dari senjata tajam lainya,keris tidak simetris di bagian pangkal yang melebar,seringkali bilahnya berkelok-kelok,dan banyak diantaranya memiliki PAMOR  yaitu terlihat serat-serat lapisan  logam cerah pada helai bilah.

Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan sekaligus sebagai pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini keris lebih merupakan benda seni aksesori (Ageman) dalam berbusana atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
Penggunaaan keris tersebar pada masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh oleh Majapahit seperti Jawa,Madura,Nusa Tenggara,Sumatera,pesisir Kalimantan,sebagian Sulawesi,Semenanjung Malaya,Thailand Selatan dan Filipina selatan (Mindanao). Keris disetiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam penampilan ,fungsi,teknik garapan,serta peristilahan.

‘KERIS INDONESIA  telah terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya dunia non duniawi sejak 2005

ASAL –USUL
Asal usul keris belum sepenuhnya terjelaskan karena tidak ada sumber tertulis yang deskriptif mengenainya dari masa sebelum abad ke-15, meskipun penyebutan istilah ‘KERIS’ telah tercantum pada prasasti  dari abad ke -9 masehi. Kajian ilmiah  perkembangan bentuk keris kebanyakan didasarkan pada analisis figure di relief candi atau patung ,sementara itu, pengetahuan mengenai fungsi keris dapat dilacak dari beberapa prasasti dan laporan-laporan penjelajah asing ke nusantara.

KERIS modern yang dikenal saat ini diyakini para pemerhati keris memperoleh banyak bentuknya pada masa Majapahit abad ke-14.
Kalangan perkerisan JAwa selalu melihat keris sebagai “TOSAN AJI” atau benda keras logam yang luhur,bukan sebagai senjata. Keris adalah “DHUWUNG” bersama-sama dengan tombak, keduanya dianggap sebagai benda pegangan yang diambil daya keutamaanya dengan mengambil bentuk  senjata tikam pada masa lalu. Di Malaysia,dalam kultur monarki yang kuat, keris menjadi identitas kemelayuan.

Seperti senjata tajam pada umumnya keris juga memiliki bagian-bagian diantaranya :
1.Bilah (daun keris)
2.Ganja (penopang)
3.Hulu keris (ukiran ,pegangan keris)

Beberapa istilah dalam dunia keris :

DAPUR KERIS
Adalah pemberian nama terhadap ragam bentuk atau tipe keris berdasar dengan racikan yang terdapat  pada keris dari jumlah luk (lekukan bilah keris). Dalam penamaan dapur keris terdapat patokan pembakuan ,patokan ini disebut pakem dapur keris.

TANGGUH
Secara harfiah tangguh arrtinya perkiraan atau taksiran. Dalam dunia perkerisan Tangguh adalah perkiraan jaman pembuatan bilah keris.,perkiraan tempat atau gaya pembuatanya.

PAMOR
Adalah guratan terang atau berkas terang yang terdapat pada bilah senjata dari bahan logam. Guratan atau berka terang tersebut muncul akibat adanya  percampuran dua atau lebih material logam yang berbeda. Pamor terjadi akibat pemanasab,pelipatan, dan penempaan berulang-ulang dalam proses perundagian.

ILMU TAYUH KERIS
Adalah semacam ilmu tradisional yang dipakai untuk menentukan apakah sebilah keris akan cocok dimiliki olehh seseorang atau tidak.


 Upaya  Pelestarian Keris
Adalah dengan menanamkan rasa  menghargai dan pentingnya budaya bangsa melalui acara-acara televisi. Dan yang terpenting adalah kesadaran kita dan kemauan kita sendiri untuk berusaha melestarikan dan mempertahankan budaya warisan  nenek moyang bangsa indonesia.







SEMOGA BERMANFAAT..................


















sumber : wikipedia
              jejaktamboen.blogspot.com